Friday, July 31, 2009

Refresh Your Mind....

Irwansyah-Ninety-Seven

Green little Bridge, Brunswick, Victoria, Australia (OZ's)

Wan'na pose with me Guy??? Swanston Rd, Melbourne

Clear air in Saint Kilda Beach, Melbourne

Konsep Reliability

Irwansyah-Ninety-Seven Menjelaskan konsep reliability kepada awam memang agak jlimet, karena pada dasarnya nilai keandalan suatu komponen atau sistem itu merupakan perhitungan probabilitas waktu (main time between failure). Let's make it easier!!! Sebuah komponen dikatakan handal atau mempunyai tingkat keandalan tinggi (reliability) jika dapat berfungsi atau bekerja sesuai dengan desain performa pada rentang waktu yang telah ditetapkan. Let's say.. sebuah bohlam lampu didesain untuk dapat bertahan menyala selama 1000 jam. Namun baru sekitar 250 jam lampu tersebut sudah putus dan tidak bisa menyala kembali. Bisa dikatakan bahwa keandalan lampu hanya 250/1000 saja atau 0.25 saja. Ingat bahwa nilai keandalan tidak pernah lebih dari 1 (antara 0 s.d. 1) Gambaran perhitungan keandalan pada komponen yang homogen dapat dicontohkan pada 1000 bohlam lampu yang sedang diuji di laboratorium dalam kurun waktu yang ditetapkan sebesar 1000 jam. Misalnya dari 1000 bohlam lampu terdapat 725 lampu yang dapat tetap menyala dalam 1000 jam, maka dapat dikatakan bahwa keandalan lampu tersebut dalam kurun waktu yang ditetapkan sebesar 725/1000 atau 72,5. Keandalan suatu sistem akan lebih kompleks lagi mengingat suatu sistem terdiri dari sub-sub sistem dan komponen, serta setiap sub sistem terdiri dari sub-sub sistem dan komponen, atau dengan kata lain sistem bisa disusun oleh banyak komponen dan sub-sub sistem yang saling terkait. Setiap komponen tentu mempunyai riwayat penggunaan yang semestinya tercatat dan termonitor dalam buku lognya. Beberapa konsep hubungan sub sistem/komponen dalam suatu sistem seperti seri, paralel dan redudancy akan sangat penting dipahami sebelum melangkah ke penghitungan nilai keandalan sistem (system reliability). (Just for Fun..., Don't be too serious..)

Monday, July 27, 2009

Things Fail (2): Keandalan Sistem (System Reliability)

Irwansyah-Ninety-Seven Keandalan sistem adalah probabilitas suatu peralatan, sistem, atau komponen akan berfungsi dengan baik pada saat dibutuhkan dalam suatu misi atau tugas operasi di waktu tertentu. Keandalan suatu sistem akan cenderung menurun seiring bertambahnya umur atau masa pakai subsistem dan komponen penyusunnya. Definisi lain keandalan antara lain :
  1. The reliability of a system is the probability that a component, device, equipment, or system will perform its intended function for specified period of time under a given set of conditions (Lewis,E.E,”introduction to Reliability Engineering”, John Wiley & Sons,Inc,new York, 1987, hal.1).
  2. The reliability of system is called its capacity for failure free operation for a definite period of time under given operating conditions, and for minimum time lost for repair and preventive maintenance (Govil, A.K., ”Reliability Engineering”, Tata Mc Graw-Hill, Publ, New Delhi, 1983, hal.6).

Panjang atau pendeknya usia suatu peralatan sangat tergantung kepada proses design peralatan sebelum dilaunching ke pengguna. Penetapan usia pakai (lifetime) yang erat kaitannya dengan keandalan sistem biasanya dilaksanakan melalui serangkaian pengujian antara lain uji design, prototyping, uji fungsi dan materiil melalui percobaan laboratory maupun lapangan. Namun tidak semua produsen peralatan memiliki kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan investasi dalam prelaunch experiment. Ada juga produsen yang membuat barang asal jadi tanpa mengindahkan kaidah-kaidah keandalan (reliability) yang mengakibatkan rendahnya keandalan sistem pealatan di tangan pengguna. Eksperimen keandalan sistem juga berkaitan dengan warranty yang diberikan produsen kepada user. Makin tinggi keandalan produk, makin berani produsen menetapkan warranty yang cukup lama untuk usernya. Produsen yang bermain-main dengan warranty dan kualitas barang akan menghadapi kerugian secara ekonomis karena harus menaggung akibat dari warranty yang diberikan, begitu pula user harus menanggung kerugian karena kegagalan (failure) peralatan yang mereka pakai.

(No Pain No Gain)